Mars Kelautan
kami ini anak kelautan
kami ini anak kelautan
angkatan 2008
walau kulit kami hitam mohon kami di maafkan
maklum dong kami suka menyelam
kami ini anak kelautan
berdiri tegak sekokoh batu karang
walau badai kan menerjang angin kan bertiup kencang
kami tetap terus berjuang
orang bilang laut kita itu kaya
tapi mengapa di rampok diam saja
orang bilang laut kita itu kaya
bagaimana kita harus menjaganya
Sebuah lagu penyemangat yang tak akan terlupakan. Suka, bahagia, senang, sedih, pertengkaran, kecemburuan, konflik, hura-hura, tangisan, tertawa, satu padu seperti hal yang kita pelajari ini, ya.. laut tak terpisah seperti daratan teman. Laut satu padu di dunia ini, ia adalah dominan, ia penguasa namun tak berhasrat menguasai, malah lebih memilih menjadi yang selalu diam dan penyeimbangkan.
Selalu diam walaupun kotoran berakhir dan tertimbun di dalamnya, selalu diam waluapun manusia tak peduli bahkan merusaknya, selalu diam walau tempatnya terampas, namun ia juga menjadi penyeimbang dari hal-hal tersebut tuk menjadi hal yang baik kembali, mengendalikan unsure-unsur yang ada di dalamnya, menguraikan semua yang tak berguna menurut manusia. Dan Itu hanya sedikit sifat Laut yang sedang kita pelajari 3,4 atau 5tahun lamanya nanti..
Tak habis aku memandangmu
Jauh, jauh sekali sebelum aku mengenalmu
Kau misteri dari sang pencipta yang ingin aku kenal lebih jauh
Kau adalah kehidupan
Tapi kau juga hanya sekedar tempat sampah!
Kau cantik jika terdiam dan tenang seperti saat ini
Ketika matahari pun tak lagi ingin menemanimu
Kau masih dengan senyum lembutmu
Dan daratan pun kau pisahkan
Sedangkan kau sendiri satu padu
Aku Ingin Sepertimu
“teluk awur, 30 Mei 2010”
baca selengkapnya......